METROPOLITAN.ID - Jajaran kepolisian dari Polresta Bogor Kota bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Kwarcab Pramuka dan Ormas menggelar safety riding goes to school di SMA Regina Pacis Bogor pada Rabu, 17 April 2024.

Kegiatan yang dilakukan dalam roadhsow safety riding goes to school itu bertujuan untuk menekan angka kecelakaan yang terjadi selama ini.

Menurut Dedie A Rachim, sejauh ini masih banyak warga yang belum memiliki kesadaran dalam berkendara, terutama pada kendaraan roda dua, yang mana kasus ini sering terjadi di jalan raya.

"Kiat lihat dampaknya tentu merugikan bagi kita semua, yang terbesar itu kecelakaan kendaraan bermotor yang mengakibatkan ada patah tulang, dan tentu ada hal-hal lain yang berakibat fatal," kata Dedie A Rachim.

Atas hal itu, menurut dia, kegiatan safety riding goes to school ini menjadi penting dilaksanakan, dengan harapan dapat mengingatkan bagaimana perlengkapan safety riding berkendara yang sesuai dengan Undang-undang keselamatan lalu lintas.

Termasuk, bagaimana persyaratan-persyaratan lain yang harus dipenuhi untuk mendapakan Surat Izin Mengemudi (SIM).

"Jadi keberadaan kita dari gerakan Kwartir Pramuka bekerja sama dengan Pemkot Bogor dan juga Brigez dan Polresta Bogor Kota untuk memberikan semacam edukasi kepada para remaja yang akan memasuki usia layak untuk mendapatkan SIM dan diberikan bekal," ucap Dedie A Rachim.

"Setelah mendapatkan SIM mereka akan berkendara di jalan secara lebih baik, kita tentu berkeinginan kedepan lalu lintas kita makin tertib dimulai dari edukasi ke anak-nanak remaja," sambung dia.

Sementara, dijelaskan Dedie A Rachim, salah satu contoh kecelakaan yang sering terjadi ditemukan di jalanan yaitu menggunakan lampu sen kiri akan tetapi belok ke kanan.

"Makanya Brigez salah satu komunitas yang menjadi penggagas dari acara ini kita sambut baik, mudah-mudahan ini bisa meredam tumbuhnya geng motor," ujar Dedie A Rachim.

Sementara itu, Kepala SMA Regina Pacis Bogor, Nora menyambut baik acara safety riding goes to school pelajar tertib berkendara yang dilaksanakan di sekolahannya.

"Kami sangat mengapresiasi ya, sekolah kita terpilih dari 10 sekolah dan yang pertama di Regina Pacis. Karena kita perlu tau kesadaran dari seluruh siswa, sudah berhak atau belum berhak untuk mengendarai kendaraan bermotor," kata dia.

"Karena usia anak-anak ini memang usia yang tanggep terhadap pelanggaran. Dengan adanya acara ini sekolah berharap dapat mendapat informasi yang positif untuk anak-anak kami," tandas Kepala SMA Regina Pacis Bogor. (cr1/rez)