Menjelang Musim Penghujan, Satlantas Polres Trenggalek Mulai Petakan Jalur Rawan Longsor
Menjelang musim penghujan, Satlantas Polres Trenggalek mulai memetakan jalur-jalur rawan bencana tanah longsor.
Pemetaan itu untuk mengantisipasi dan mempercepat mitigasi bencana di jalan-jalan strategis, mulai dari jalur kabupaten hingga nasional.
Kasat Lantas Polres Trenggalek, AKP Meita Anisa Saputra mengatakan, pemetaan telah dimulai untuk jalur utama Trenggalek-Tulungagung dan Trenggalek-Ponorogo.
Dari keduanya, jalur Trenggalek-Ponorogo menjadi area yang memiliki tingkat kerawanan lebih tinggi. Karena, jalur penghubung dua kabupaten itu melintasi beberapa titik tebing dan lereng dengan jalan berliku.
“Kami memetakan dulu spot mana saja yang rawan. Terutama jalan yang merupakan akses ekonomi masyarakat. Kami persiapkan betul-betul mitigasinya sehingga apabila terjadi sesuatu kami sudah siap,” kata Meita, Senin (10/9/2021).
Sebagai wilayah yang memiliki kontur pegunungan, ia menganggap tingkat kerawanan bencana di jalan-jalan yang ada di Kabupaten Trenggalek tergolong tinggi.
Terbukti, bencana tanah longsor yang menimpa jalan sudah terjadi beberapa kali sejak peralihan musim dari kemarau ke penghujan beberapa bulan terakhir.
Kanit Kamsel Satlantas Polres Trenggalek, Aiptu Ali Wibowo menambahkan, salah satu jalur nasional rawan longsor di Kabupaten Trenggalek berada di KM 16-18 penghubung Trenggalek-Ponorogo.
Jalur tersebut merupakan titik yang selalu diwaspadai saat musim penghujan setiap tahunnya.
Di titik tersebut, beberapa kali jurang pinggir aspal longsor setelah hujan. Saat ini, proses pembenahan di titik tersebut sedang berlangsung.
“Hasil dari pemetaan ini nantinya akan kami pakai untuk bahan koordinasi dengan instansi terkait untuk merumuskan langkah antisipatif. Misalnya seperti dengan memasang dan menambah rambu peringatan, penyiapan alat berat, dan rekayasa lalu lintas,” tandas Meita.